Advertisement
SMK-SMTI Yogyakarta Cetak Lulusan bertaraf Internasional
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—SMK-SMTI Yogyakarta mewisuda 280 peserta didiknya di Sportorium Universitas Muhamadiyah Yogyakarta pada Sabtu, (29/10/2022). Jumlah ini berasal dari konsentrasi keahlian Teknik Kimia Industri 124 orang, Kimia Analisis 93 orang, dan Teknik Mekatronika 63 orang.
Selain memperoleh ijazah, lulusan juga memperoleh sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk konsentrasi keahlian Teknik Kimia Industri dan Kimia Analisis dengan tingkat kelulusan 74,24 persen. Selain itu, beberapa siswa juga memperoleh sertifikat kompetensi tingkat internasional.
Advertisement
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan, mengatakan bahwa pihaknya selalu bermitra dengan industri selain juga mendatangkan seorang ahli sebagai tenaga pengajar di SMK-SMTI Yogyakarta. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya adaptasi terhadap zaman yang cepat berubah. Pasalnya, industri di Indonesia membutuhkan total 680 ribu tenaga kerja per tahun.
“Kami ada studi bahwa dalam situasi normal, per tahunnya, sektor industri membutuhkan tenaga sebanyak 680 ribu orang,” kata Arus ditemui di Sportorium Universitas Muhamadiyah Yogyakarta pada Sabtu, (29/10/2022).
Sementara itu, Kepala SMK-SMTI Yogyakarta, Ening Kaekasiwi, mengaku bahagia serta bangga karena serapan lulusan di dunia kerja capai lebih dari 80%.
“Tentu bangga [terhadap capaian tersebut] karena menunjukkan proses pembelajaran di tempat kami ini memang sudah sesuai kebutuhan industri. Dengan bukti bahwa selama lima bulan masa kelulusan, [lulusan] sudah terserap sebanyak 89,96%. Hal ini membuktikan kami sudah berada di jalan yang benar dalam menjalankan visi dan misi BPSDMI (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri),” kata Ening ditemui di Sportorium Universitas Muhamadiyah Yogyakarta pada Sabtu, (29/10/2022).
Berkaitan dengan cara meningkatkan kompetensi lulusan tiap tahunnnya, Ening menjelaskan bahwa terdapat beberapa tahapan yang dilakukan seperti penyusunan atau pengembangan kurikulum termasuk modul pembelajaran.
“Kami juga selalu mengadakan temu industri maksudnya kami datangan pihak dari industri untuk kami ajak diskusi tentang kebutuhan mereka dan apa yang perlu kami siapkan,” ucapnya.
Secara terjadwal, SMK-SMTI juga mempunyai program bernama silver expert. Silver expert merupakan program khusus BPSDMI yang dilaksanakan seluruh unit pendidikan Kementerian Perindustrian dengan cara menghadirkan pelaku industri yang sudah berpengalaman di bidangnya. Program tersebut bertujuan mendorong dan meningkatkan daya saing SDM industri di Indonesia.
“Kami datangkan praktisi dari industri untuk mengajar di sekolah kami dan ini selalu terjadwal; rutin. Kami juga mengadakan road show ke industri-industri. Itulah upaya kami untuk selalu mengikuti kemauan dari industri. Juga praktik kerja industri [di SMK-SMTI] kami buka sepanjang tahun jadi kapan industri minta maka kami berangkatkan siswa-siswi untuk prakrin ke industri,” lanjutnya.
SMK-SMTI juga memberi ruang bagi siswa-siswi yang memiliki tujuan untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi. Dari 280 wisudawan, 67 diantaranya melanjutkan kuliah dan 24 sedang dalam proses mendaftar kuliah.
“Sesuai dengan visi dan misi kami serta tujuan dari didirikannya sekolah vokasi di Kementerian Perindustrian maka kami tetap berikan ruang bagi mereka tetapi struktur kurikulum kami tetap mengacu ke kebutuhan industri bukan ke akademisi atau melanjutkan [kuliah],” pungkasnya.
Ening berharap keterserapan lulusan SMK-SMTI Yogyakarta tidak mengalami penurunan. “Kalau bisa meningkat. Kalau bisa kurang dari lima bulan [setelah] kelulusan dapat terserap semua,” terangnya.
Di lain pihak, wisudawan Teknik Mekantronika, Natan Uqhi Andhika Resza, mengatakan SMK-SMTI Yogyakarta merupakan sekolah yang maju dengan karakteristik yang hampir sama dengan industri.
“SMK-SMTI Yogyakarta sangat maju yang bahkan mirip dengan industri dengan alat-alat canggih [yang dimilikinya]. Bahkan penyerapan tenaga kerja di sekolah ini hampir 90%,” kata Natan.
Siswa asal Imogiri ini mengaku telah diterima bekerja di PT Toyota Boshoku sejak tahun lalu. Ia menuturkan, ilmu yang dia dapat di sekolah mirip dengan implementasinya di PT Toyota Boshoku. Dia menegaskan bahwa tidak perlu ragu bagi masyarakat untuk memilih SMK-SMTI sebagai tempat belajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Potongan Tarif Tol 10% selama Arus Balik Libur Akhir Tahun Berlaku Mulai Besok, Cek Detailnya
Advertisement
Wisata Air Panorama Boyolali Jadi Favorit di Musim Libur Natal
Advertisement
Berita Populer
- Banjir Rendam 2 Sekolah di Kulonprogo
- Libur Natal, Jip Wisata di Parangtritis Kebanjiran Pesanan
- Perhatian! Ini Tempat Parkir Resmi Milik Pemerintah di Kawasan Malioboro Jogja
- Ular Sanca Masuk Gorong-gorong, Damkar Gunungkidul Lakukan Evakuasi
- Ratusan Hektare Sawah di Sleman Diserang Hama Tikus di 2024
Advertisement
Advertisement